Tiga puluh dua tahun lalu, penduduk Desa Mocca di Puerto Rico dikejutkan peristiwa aneh. Sejumlah besar hewan ternak ditemukan tewas dengan jejak kematian yang mencurigakan. Terbantai dengan bekas luka menyerupai potongan pisau bedah di beberapa bagian tubuh. Peristiwa pembantaian aneh itu diketahui beberapa jam setelah penampakan sebuah cahaya terang aneh UFO di langit malam.
Jasad-jasad hewan ternak (bebek, kambing, angsa, dan sapi) yang terbantai pada tahun 1975 itu kering tanpa darah. Walau terdapat luka luka robek mengerikan, namun darah jasad hewan ternak itu sudah kering seperti bekas dihisap. Kejadian seperti ini belum pernah dilaporkan sebelumnya dan para peneliti tak bisa menyimpulkan siapa atau apa yang menyebabkan pembantaian hewan ternak dengan jejak luka seperti itu.
Gigitan Mematikan
Ada dua lubang menyerupai pola segitiga berdiameter antara 0,5-1,5 cm, seperti bekas taring. Disusul bekas luka robek di sekitar leher, dada, perut, [xxx] seperti bekas sayatan pisau-pisau bedah kecil yang halus, mengiris daging dengan rapi. Dari luka robek halus itu beberapa bagian dalam tubuh korbannya lenyap tanpa bekas. Yang paling umum adalah hilangnya organ seks, anus, mata dan organ tubuh bagian dalam lainnya.
"Namun jika diamati sekilas luka-luka tersebut mirip bekas gigitan anjing atau babon, yang terarah dan dalam, sehingga menimbulkan kematian mendadak pada korbannya dalam satu serangan."
Fenomena itu mengguncangkan negara kepulauan Puerto Rico di laut Karibia, wilayah utara Amerika Selatan. Penduduk setempat menyebut bahwa itu semacam serangan 'vampire', monster penghisap darah!
Sepuluh tahun kemudian, kisah pembantaian sejenis pun bermunculan. Makhluk monster itu mulai ramai diperbincangkan dengan sebutan khas "El Chupacabra" atau "Chupacabra". Yang dalam bahasa Spanyol, chupar yakni mengisap dan cabra berarti kambing, sehingga mengandung pengertian makhluk penghisap darah kambing.
Pada 1987, surat kabar Puerto Rico, "El Vocero" dan "El Nuevo" pun melansir berita fenomena seringnya terjadi pembunuhan hewan-hewan ternak seperti ayam, kuda, sapi dan kambing di beberapa wilayah Puerto Rico. Dugaan mengarah pada serangan chupacabra, akibat jejak pembataian di jasad hewan ternak persis dengan kejadian di Mocca tahun 1975!
Fenomena Menyebar
Hampir di setiap daerah yang melaporkan serangan chupacabra, pastilah korbannya hewan ternak terutama kambing. Berdasarkan jejak yang bisa diidentifikasi, kemungkinan serangan chupacabra dilakukan secara cepat dan tak disadari mangsanya. Tak terlihat bekas-bekas perlawanan di sekitar jasad hewan ternak yang terbantai.
Setelah terjadi di Puerto Rico, laporan tentang serangan chupacabra juga muncul di negara-negara Amerika lainnya. Seperti Republik Dominika, Argentina, Bolivia, Chile, Kolombia, Honduras, El Salvador, Panama, Peru, Brasil, AS dan Meksiko.
Kegemparan pun menyebar di daratan Amerika dan kepulauan sekitarnya, berita-berita mengenai chupacabra mulai ramai disiarkan televisi di Eropa. Pemberitaan itu pun disiarkan berdasarkan sejumlah bukti-bukti yang dikumpulkan mengenai keberadaan mahluk tersebut. Baik berupa bangkai maupun kesaksian sejumlah besar saksi mata. Beberapa penemuan bangkai yang diduga chupacabra itu kemudian diserahkan kepada para peneliti untuk diungkap lebih lanjut.
Ada desas-desus bahwa chupacabra merupakan monster hasil rekayasa genetik suatu lembaga penelitian AS. Penciptaan mutan tak sengaja yang ternyata melarikan diri dari laboratorium karantina di sekitar El Yungue di Puerto Rico akibat serangan badai dahsyat sekitar tahun 1990-an.
Namun jika benar begitu, dari mana asalnya chupacabra lain yang muncul di daratan Amerika lainnya? Mungkinkah chupacabra bisa menyeberangi laut Karibia dan Samudra Atlantik? Banyak spekulasi soal ini… namun chupacabra tetap menjadi teror mematikan yang menyisakan satu misteri besar bagi dunia!
Jasad-jasad hewan ternak (bebek, kambing, angsa, dan sapi) yang terbantai pada tahun 1975 itu kering tanpa darah. Walau terdapat luka luka robek mengerikan, namun darah jasad hewan ternak itu sudah kering seperti bekas dihisap. Kejadian seperti ini belum pernah dilaporkan sebelumnya dan para peneliti tak bisa menyimpulkan siapa atau apa yang menyebabkan pembantaian hewan ternak dengan jejak luka seperti itu.
Gigitan Mematikan
Ada dua lubang menyerupai pola segitiga berdiameter antara 0,5-1,5 cm, seperti bekas taring. Disusul bekas luka robek di sekitar leher, dada, perut, [xxx] seperti bekas sayatan pisau-pisau bedah kecil yang halus, mengiris daging dengan rapi. Dari luka robek halus itu beberapa bagian dalam tubuh korbannya lenyap tanpa bekas. Yang paling umum adalah hilangnya organ seks, anus, mata dan organ tubuh bagian dalam lainnya.
"Namun jika diamati sekilas luka-luka tersebut mirip bekas gigitan anjing atau babon, yang terarah dan dalam, sehingga menimbulkan kematian mendadak pada korbannya dalam satu serangan."
Fenomena itu mengguncangkan negara kepulauan Puerto Rico di laut Karibia, wilayah utara Amerika Selatan. Penduduk setempat menyebut bahwa itu semacam serangan 'vampire', monster penghisap darah!
Sepuluh tahun kemudian, kisah pembantaian sejenis pun bermunculan. Makhluk monster itu mulai ramai diperbincangkan dengan sebutan khas "El Chupacabra" atau "Chupacabra". Yang dalam bahasa Spanyol, chupar yakni mengisap dan cabra berarti kambing, sehingga mengandung pengertian makhluk penghisap darah kambing.
Pada 1987, surat kabar Puerto Rico, "El Vocero" dan "El Nuevo" pun melansir berita fenomena seringnya terjadi pembunuhan hewan-hewan ternak seperti ayam, kuda, sapi dan kambing di beberapa wilayah Puerto Rico. Dugaan mengarah pada serangan chupacabra, akibat jejak pembataian di jasad hewan ternak persis dengan kejadian di Mocca tahun 1975!
Fenomena Menyebar
Hampir di setiap daerah yang melaporkan serangan chupacabra, pastilah korbannya hewan ternak terutama kambing. Berdasarkan jejak yang bisa diidentifikasi, kemungkinan serangan chupacabra dilakukan secara cepat dan tak disadari mangsanya. Tak terlihat bekas-bekas perlawanan di sekitar jasad hewan ternak yang terbantai.
Setelah terjadi di Puerto Rico, laporan tentang serangan chupacabra juga muncul di negara-negara Amerika lainnya. Seperti Republik Dominika, Argentina, Bolivia, Chile, Kolombia, Honduras, El Salvador, Panama, Peru, Brasil, AS dan Meksiko.
Kegemparan pun menyebar di daratan Amerika dan kepulauan sekitarnya, berita-berita mengenai chupacabra mulai ramai disiarkan televisi di Eropa. Pemberitaan itu pun disiarkan berdasarkan sejumlah bukti-bukti yang dikumpulkan mengenai keberadaan mahluk tersebut. Baik berupa bangkai maupun kesaksian sejumlah besar saksi mata. Beberapa penemuan bangkai yang diduga chupacabra itu kemudian diserahkan kepada para peneliti untuk diungkap lebih lanjut.
Ada desas-desus bahwa chupacabra merupakan monster hasil rekayasa genetik suatu lembaga penelitian AS. Penciptaan mutan tak sengaja yang ternyata melarikan diri dari laboratorium karantina di sekitar El Yungue di Puerto Rico akibat serangan badai dahsyat sekitar tahun 1990-an.
Namun jika benar begitu, dari mana asalnya chupacabra lain yang muncul di daratan Amerika lainnya? Mungkinkah chupacabra bisa menyeberangi laut Karibia dan Samudra Atlantik? Banyak spekulasi soal ini… namun chupacabra tetap menjadi teror mematikan yang menyisakan satu misteri besar bagi dunia!